Bab.5 Bos Besar Muncul

667 Kata
  PT. Makmur! Ruang konferensi hening, seluruh eksekutif Grup Makmur duduk di ruangan gelap.   Jam 8 malam tadi, pihak manajemen perusahaan menerima kabar dari kantor Presdir.   Presdir mereka yang jarang muncul, hari ini akan datang ke perusahaan!   Berbicara soal Presdir PT. Makmur, dia merupakan salah satu orang paling misterius di Jakarta.   3 tahun lalu, seorang pembeli misterius menawar sebidang tanah komersial terbaik di pusat kota Jakarta dengan harga awal Rp 2 miliar.   Kemudian investasi lebih dari Rp 10 miliar ditambahkan untuk membangun gedung tertinggi di Jakarta dalam satu tahun, terdaftar di Grup Makmur.   Hanya dalam dua tahun, PT. Makmur telah berkembang pesat di Jakarta, hotel, restoran, apartemen, bioskop, selama bisa menghasilkan uang PT. Makmur sangat dibutuhkan   PT. Makmur menjadi perusahaan paling bonafit di Jakarta, tetapi bos PT. Makmur masih misterius.   Orang kaya tak kasat mata ini tidak pernah muncul di depan publik, bahkan tidak ada yang tahu nama belakangnya, yang diketahui hanya nama Inggrisnya yaitu Anthony (Anton).   Bos besar akan muncul di depan publik, pihak manajemen sukar menolak hal ini, semua orang duduk tegap, mereka menebak-nebak seperti apa bos besar ini.   Jam 10 tepat, terdengar suara langkah kaki di koridor ruang konferensi.   Seluruh eksekutif melihat ke arah pintu, rasa gugup mereka muncul tiba-tiba.   Orang pertama yang muncul di hadapan mereka adalah Mathias selaku Kepala Eksekutif dan Sekretaris.   Mathias memasuki ruangan, sedikit membungkuk: "Presdir, silakan!"   Lukas Sumargo dengan kakinya yang panjang, memasuki ruang konferensi dengan santai.   Postur tubuh yang tinggi ramping, wajah menawan, pribadi yang terhormat, saat semua orang yang melihat penampilannya, langsung terpana.   Tidak pernah terpikir kalau bos besar yang misterius ini ternyata seorang pria yang begitu muda dan menawan.   Semua orang menatap ke arah Lukas, sambil mengabaikan reaksi orang-orang itu Lukas berjalan ke kursi yang telah disediakan lalu duduk, sepasang mata yang menawan melihat sekilas ke arah para eksekutif.   Tatapannya begitu menawan, dia melihat sepintas, para eksekutif di ruangan tersebut merasa bersemangat, segera sadar, berdiri dan mengucap salam: "Selamat datang Presdir!"   Lukas sangat memperhatikan efisiensi dalam suatu hal, dia meringkas pertemuan rutin, rapat selesai kurang dari setengah jam.   Dia bangkit berdiri lalu meninggalkan ruangan, Mathias mengikuti dari belakang, keduanya masuk ke kantor Presdir bergantian.   Dekorasi ruang kantor sesuai dengan referensi Lukas, sudah dikosongkan sebelumnya, tinggal menunggu pemilik datang.   Lukas melihat sekeliling ruangan, duduk di sofa dengan puas.   Mathias sudah mengikuti Lukas selama bertahun-tahun, dia tahu kalau Lukas sekarang sedang senang, dia berdiri di seberang meja dan tersenyum.   "Tuan Sumargo, fakta bahwa Anda adalah bos di balik PT. Makmur harus segera disampaikan, saya tidak tahu bagaimana reaksi Keluarga Sumargo nanti."   Lukas meringis, apa yang dikatakan Mathias di luar dugaan.   "Keluarga Sumargo tidak akan tahu. Masalah hari ini akan dikirim ke pihak dokumen internal, tidak diperbolehkan untuk menyebarluaskan informasi itu ke luar"   “Apakah Anda masih akan menyembunyikannya?” Mathias berpikir bahwa bosnya akan mengungkapkan identitasnya saat dia kembali ke Indonesia kali ini, tak disangka dia akan menyembunyikannya.   "Kalau aku mengungkapkan identitasku, menurutmu akan ada berapa banyak saudara yang akan tinggal diam? Agar tidak ada tekanan, aku akan tetap menjadi p*****r buta huruf di Keluarga Sumargo! Lagipula kesehatan ayahku sedang buruk, rumah dan banyaknya masalah di dalamnya!"   Mathias mengikuti Lukas, secara alami dia tahu segala hal tentang Keluarga Sumargo.   Rumah mewah, nampak tentram, tapi demi harta dan warisan pertikaian tak dapat dihindari.   Lukas identik dengan ketidaktahuan dari seorang anak yang hilang, tetapi itu bukan berarti tanpa bantuan beberapa kakak laki-lakinya.   Jika saja ayahnya tidak jatuh sakit, Lukas takkan kembali ke Indonesia secepat ini.   Sekarang kesehatan ayahnya sedang tidak baik, Lukas sangat berbakti, dia menanggungnya selama bertahun-tahun, tidak buruk beberapa hari ini, "Aku tahu, jadi ke depannya aku yang akan menangani urusan perusahaan untukmu?"   "Yah, semuanya sama seperti dulu."   Saat keduanya sedang berbincang, ponsel Mathias berdering, saat terhubung dan mendengar percakapan selesai, raut wajahnya nampak terkejut.   Setelah menutup ponsel Mathias mengamati wajah Lukas, lalu mulai melapor.   "Identitas wanita tadi malam sudah ditemukan, dia pacar dari keponakan nyonya tertua Krisna Gunardi yang bernama Sheila Santoso."   Ekspresi terkejut nampak di wajah Lukas, wanita itu ternyata pacar Krisna? Haha, hal ini sedikit menyenangkan!
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN