Bab 22

1803 Kata

“Hmmm, kamu tunggu saja. Saya seleksi sebentar. Soalnya sore ini mau ada acara makan malam spesial, jadi gak bisa lama-lama!” ucapnya. Mami teringat dengan janji pada Wira untuk bertemu dengan sosok calon perempuan yang akan dikenalkan padanya. “Baik, Mami!” Bu Hesti mengangguk. Mami menatap Rinai, Wati dan Cicih. Ditiliknya sosok itu bergantian lalu Mami mengajak mereka ke sebuah ruangan. Mami mengajukan pertanyaan-pertanyaan ringan untuk mengetahui kehidupan dari mereka bertiga. Selain itu juga Mami mengajukan pertanyaan tentang rencana masa depan. “Kalau aku, Nya! Aku pengen dadi wong sugih! Kaya raya, suami tampan dan masuk surga!” ucap Wati spontan. “Caranya?” Mami menatap Wati. Gadis yang suka berkelakar itu menjawab sambil bercanda. “Yang paling gampang sih cari suami orang k

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN