Pelarian

1105 Kata

"Hoam..." Dhira menggeliat di atas kasur, perlahan membuka matanya. "Jam berapa sih ini?" ucapnya mencari keberadaan jam atas nakas. Matanya terbelalak saat mendapati hari hampir sore. "Oh, astaga... hampir jam tiga sore. Bahkan aku melewatkan makan siangku setelah enggak sarapan pagi," gerutu Dhira pada dirinya sendiri. "Aku harus bersiap siap, aku akan menghabiskan waktuku untuk jalan jalan dan shoping selama berada disini, tanpa adanya ganguan dari manapun." Dhira bangkit dari kasur dan bergegas bersiap siap untuk pergi. Dhira telah siap untuk mengunjungi tempat tempat wisata yang ada di sana. Cuaca di luar yang hanya sekitar dua belas sampai tiga belas derajat celcius, suhu yang lumayan hangat untuk mereka yang berada di negara empat musim, namun jika kita yang berada di iklim trop

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN