Langkah Zidan cukup cepat dan tak terdeteksi, atau mungkin Nabila yang melamun hingga tak sadar Zidan sudah tepat di depan Nabila, tangannya mencengkram dagu Nabil dengan mata menatap tajam. "Aku harap kau tidak akan lupa nona Nabila Keisya Sunjaya. Jangan pernah mengharap atau menghamba cinta dariku. Karena pada dasarnya hubungan ini tidak lebih dari sekedar pernikahan KONTRAK!" tegas Zidan. Padahal Nabila hanya memandangnya dengan tatapan biasa, cukup tenang seakan tidak ada yang di harapkan. Dan hal itu, entah mengapa Zidan sangat kesal sekali dengan tatapan Nabila tadi hingga membuatnya repot-repot mengingatkan Nabila akan pernikahan kontrak mereka. Amarah Nabila tak dapat di tahan meski ia diam. Sudah cukup baginya di paksa menikah. Tidak untuk di tindas oleh pria, apalagi di pe