Tidak berapa lama, polisi datang dan langsung membawa wanita paruh baya itu yang menatap Nathan sambil mengharapkan belas kasihan darinya. Tapi, lelaki itu mengalihkan pandangannya dengan berjalan ke jendela rumah sakit untuk membelakanginya. Sebenarnya ada air mata yang hampir menetes di ujung matanya tapi ditahannya sekuat tenaga. Saat polisi pergi membawa ibunya, Sebastian menepuk-nepuk punggung Nathan untuk menenangkannya. Ia tahu Nathan pasti sedih dan frustasi. Padahal awalnya ini adalah masalah Sebastian tapi tidak disangka akhirnya akan berujung pada Nathan. Nathan diam selama beberapa saat. Ia mengurut keningnya sambil memejamkan mata. "Kau tidak menyesal ?" tanya Sebastian pelan. Nathan menghela napas panjang. "Yang kusesalkan adalah aku harus bertemu dengannya setelah bertah