Baru saja akan memejamkan mata tiba-tiba pintu kamar terbuka, posisi Vivi tidur membelakangi pintu masuk jadi ia segera memejamkan matanya agar seseorang yang masuk ke dalam kamar berpikir ia tertidur. Seseorang itu menutup kembali pintu kamar dan langkahnya mulai terdengar mendekat. Terdengar meletakan sesuatu di atas nakas lalu mendekat ke arah Vivi. Duduk di tepi ranjang dan mengusap lembut punggungnya. Dibelai hijab Vivi yang menutup rambut indahnya. "Sayang, bangun. Sarapan dulu." Hening. Vivi masih berpura-pura tidur, mamih mengecek kening Vivi apakah suhu badannya meninggi atau tidak, namun ternyata semuanya normal. Beliau berpikir mungkin memang masuk angin menantunya itu. Akhirnya Mamih beranjak kembali dan meninggalkan Vivi di kamar untuk istirahat. Vivi membuka matanya, memas