Menjemput Cinta

1911 Kata

Jam sudah menunjukkan hampir pukul dua belas siang, mentari semakin memancarkan sinarnya dalam kedamaian. Hari ini, tak secerah hari kemarin sebab ada langit gelap yang ikut menghiasi mentari dengan hembusan angin yang mulai menyapu habis debu-debu jalanan. Di ruangan yang cukup luas itu, ada seorang lelaki yang termenung dan tidak semangat menjalani harinya, yang ia lakukan sejak tadi hanya duduk dan melamun saja seakan-akan melamun adalah pekerjaan yang sangat menyenangkan. Berusaha melupakan sejenak semua masalah yang sudah menghampiri hidupnya dalam beberapa bulan ini dengan menyejukkan diri dengan tetap tenang untuk siap menghadapi setiap masalah yang akan hadir. Dalam relung hatinya yang paling dalam, ia ingin sekali bertukar rasa cinta dan cerita dengan gadis yang sudah hampir dua

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN