Baru juga sampai rumah Raka sudah mendapat omelan dari Hanin.
“Dari mana kamu Mas Raka?” Bentak Hanin yang melihat Raka masuk ke dalam rumah.
“Dari rumah Ibu.” Jawab Raka datar kemudian dia duduk di sofa.
“Sungguhan kamu dari rumah Ibu, gak main gila sama wanita lain kan?” Tuduh Hanin dengan mata mengejek.
Raka hanya diam tanpa menjawab tuduhan Hanin, dia justru teringat Zeelia yang tidak pernah bertanya apa pun padanya saat baru pulang. Kalau Raka sudah mengatakan di rumah Ibu atau lembur.
“Kok diam Mas, jadi benarkan kamu main gila di luar sana?” Hanin masih kekeuh dengan tuduhannya.
“Cukup Nin!” Bentak Raka karena saking kesalnya sama Hanin.
“Zeelia saja tidak pernah sekalipun mempertanyakan ke mana aku saat baru pulang. Padahal aku lagi beramamu dan membohonginya. Dan k
