Bab 22. Pengagum rahasia

1750 Kata

“Sialan! Anak dan Ibu sama-sama menyebalkan.” Geram Zeelia sambil mengusap wajahnya dengan telapak tangan. *** Geovano yang duduk di kursi belakang menatap Zeelia yang kini duduk di kursi depan di samping Pak Eko. Zeelia terdiam sedih dengan menatap jalan dari jendela mobil di sisinya. “Ternyata beban hidupku tidak seberapa di banding dengan beban hidupmu Zee.” Batin Geovano yang merasakan perasaannya campur aduk. “Kamu terlalu sabar jadi seorang istri dan menantu, mungkin ini adalah titik amarahmu sama mantan suami dan mantan mertuamu sampai kamu berani marah di depan umum bahkan sampai berteriak seperti tadi.” Geovano menghela nafas dengan perlahan, kemudian dia menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi dengan mata terpejam. Zeelia melirik jam tangannya dan ternyata memang su

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN