Gadis Jutek

1267 Kata
Mereka pun mengakhiri obrolannya karena sudah sampai di tempat tujuan. Dan setelah memarkirkan kendarannya, Pak Dewa dan Arman pun turun dari mobil melangkah masuk kedalam kantor dan langsung menuju ruangan direktur utama tempatnya nanti berkerja. Sepanjang jalan Arman mendapat sambutan hangat dari semua staf kantornya. Ketampannya pun membuat karyawan Wanita begitu mengaguminya. Tidak sedikit dari mereka menaruh rasa suka pada sosok Arman yang memang dianggap para Wanita adalah sosok yang sempurna. Wajahnya yang tampan, bentuk tubuh yang ideal dan yang lebih penting adalah kehidupannya yang akan menawarkan banyak kesenangan dan kemewahan kepada siapapun Wanita yang berhasil menjadi pendampingnya. **** Sementara itu didepan sebuah rumah minimalis, seorang perempua canti tengah menjemur pakaian, perutnya yang buncit menadakan kalau Wanita itu sedang hamil antara tujuh sampai delapan bulanan. “ Assalammualaikum mba Zahira,” sapa seorang Wanita muda cantik dari samping dinding pembatas antara rumahnya dengan rumah gadis itu. “ Waalaikum Salam, Najwa. Kamu gak kerja?” tanya Zahira sambil menghampiri Najwa yang berdiri dibalik tembok pebatas. “ Lagi malas mba. Mba sendiri sudah mulai cuti ya hari ini?” tanya Najwa sambil tersenyum tipis kearah Zahira. “ Iya, soalnya perut mba sudah membesar seperti ini, jadi pihak perusahaan meminta agar mba mengambil cuti hamil dan melahirkan,” jawab Zahira sambil membalas senyuman Najwa. “ Pabrik lagi heboh sekarang mba,” “ Heboh kenapa? Memangnya ada kerusuhan?” tanya Zahira kaget. “ Hus bukan. Tapi ini tentang Dirut baru. Katanya dia itu laki – laki tampan putra pemilik pabrik,” jelas Najwa. Terlihat ada kekaguman termasuk rasa penasaran dalam hatinya. “ Jadi kalau tampan memangnya kenapa? Kamu naksir?” goda Zahra. “ Ihh…siapa bilang aku naksir mba. Aku itu gak mungkin naksir sama cowok mba, walau pun cowok itu gantengnya selangit pun, aku gak akan pernah tertarik,” “ Kalau gak naksir cowok, terus naksir apa dong, masa naksir cewek? Atau memang benar kamu itu naksirnya sama cewek lagi,” ucap Zahra yang seketika membuat Najwa memanyunkan mulutnya. “ Enak saja, aku ini normal mba. Gak mungkin juga aku suka sama sesame jenis,” sangkal Najwa sambil cemberut dan memalingkan wajahnya. Melihat kelakuan Najwa seperti itu, Zahra hanya tersenyum lucu. Sikap Najwa seperti itu, “ Najwa, kalau kamu naksir sama cowok itu hal yang wajar, kamu kan sudah dewasa. Sudah pantas untuk menggendong seorang bayi,” ucap suara yang baru saja keluar dari dalam rumah. Seketika Najwa memutar tubuhnya menghadap kearah suara, “ Apaan sih bu, lagian Najwa gak akan pernah menikah dulu sebelum bisa membuat ibu Bahagia,” jawabnya sambil memeluk ibunya yang berdiri sambil tersenyum memandang Najwa. Kasih sayang Davina terhadap Najwa memang sangat besar. Perpisahan dengan suaminya disaat Davina mengandung Najwa memberikan kekuatan baru buat Davina. “ Oh iya aku lupa bu, aku mau ke indomart bentar, ada yang harus dibeli,” ucap Najwa sambil melapaskan pelukannya dan langsung tanpa babibu lagi pun pergi menuju Indomart yang ada diluar kopek perumahan tempatnya tinggal. Najwa berjalan dengan begitu terburu – buru. Pantanya di tutupi oleh jaket. Sepertinya Najwa tengah datang bulan dan lupa belum membeli pembalut untuk mencegahnya dari kebocoran. “ Halo cantik, mau kemana sih, kok terburu – buru.” Seketika Najwa dikejutkan oleh suara yang tidak asing dari belakangnya. “ Huh…dia lagi, dia lagi. Apa gak ada manusia lain di komplek ini?” cetus Najwa. Nadanya terlihat kesal saat mengetahui kalau yang mengikutinya itu adalah Fadil, seorang manager di pabrik tempatnya bekerja. Najwa sama sekali tidak menghiraukan kehadirannya. Dia terus mempercepat langkahnya agar segera sampai di Indomart. Sementara Fadil pun ikut mempercepat langkahnya agar sejajar dengan Najwa. Merasa tidak nyaman diikuti, Najwa pun menghentikan langkahnya. Kemudian berbalik untuk membatalkan tujuannya membeli pembalut di Indomart. Namun Fadil pun segera memutar badan dan mengikuti Najwa kembali menuju arah pulang. Najwa pun merasa kesal dan menghentikan langkahnya. “ Kamu mau apa ngikuti aku?” tanya Najwa kesal. “ Siapa juga yang ngikuti kamu, aku memang mau pulang juga,” jawab Fadil menepis tuduhan Najwa. “ Ya sudah kalau mau pulang, pulang sana,” Najwa kembali memutar badan dan berjalan menuju Indomart. “ Dasar cowok aneh, sudah jelas dari tadi ngikutin aku masih ngelak juga,” Najwa berjalan sambil mengumpat Fadil yang ternyata kemabali mengikutinya. “ Dasar cowok aneh, sudah jelas dari tadi ngikutin aku masih ngelak juga,” Najwa berjalan sambil mengumpat Fadil yang ternyata kembali mengikutinya. Tak ingin terus – terusan dikuntit Fadil, Najwa pun semakin mempercepat langkahnya. Namun karena kurang focus, kaki Najwa tersandung yang mengakibatkan tubuhnya hilang keseimbangan dan hampir terjatuh. Untung saja Fadil yang posisinya tidak terlalu jauh segera meraih pinggang Najwa, hingga tubuh mereka saling berpelukan dengan rapat. Fadil menatap tajam wajah Najwa yang menengadah, membuat dua pandangan saling beradu hingga mengetarkan jiwa Fadil. Sementara Najwa yang seketika sadar pun segera melepaskan pelukan Fadil. “ Ngapain peluk – peluk! Sengaja ya cari kesempatan?” tuding Najwa kesal bercampur malu. Ini memang pertama kalinya Najwa dipeluk seorang laki – laki. “ Dasar cewek aneh, siapa juga yang nyari kesempatan. Justru aku nolongin kamu biar gak jatuh,” bela Fadil tidak terima dengan tuduhan yang di lontarkan Najwa. “ Itu semua gara – gara kamu tau!” “ Loh…kok nyalahin aku, kamu sendiri jalan gak hati – hati kaya dikejar hantu,” “ Ya iya…memang kamu yang salah, ngapain coba ngikutin aku dari tadi?” tanya Najwa kesal. “ Gak usaha kepedean kaya gitu. Siapa yang ngikutin kamu, orang aku juga ma uke Indomart,” “ Ngeles,” ucap Najwa sambil membetulkan jaketnya agar tetap menutupi bagian belakang. “ Katanya ma uke Indomart? Kenapa masih disini? Udah pergi sana duluan…jadi cowok nyebelin banget,” Najwa semakin kesal dengan sikap Fadil yang dianggapnya suka modus. “ Kenapa malah ngeliatin aku kaya gitu…cepat sana pergi duluan.” Najwa semakin kesal denag sikap Fadil yang semakin tidak tahu malu. Sikap Najwa seperti tidak ada rasa takut sama sekali. Padahal ayah Fadil adalah atasnya semua karyawan hormat padanya. Bukan itu saja, profesi Fadil sendiri sebagai seorang dokter, tentu menjadi dambaan kamu hawa untuk bisa medapatkan hatinya. Tapi tidak dengan Najwa yang gak pernah memperlihatkan rasa hormat sama sekali dengan Fadi. Bagi Najwa jabatan, gelar dan wajah bukan ukuran untuk bisa membuatnya jatuh cinta. Melihat Najwa yang semakin marah, Fadil bukannya pergi. Dia malah mendekati Najawa. “ Dari sekian banyak karyawan, Cuma kamu satu – satunya yang sama sekali tidak takut dengan jabatan ayahku,” ucap Fadil yang merupakan putra tunggal Pak Dewa Direktur keuangan PT Samudera Jaya Garment tempat Najwa bekerja. “ Ngapain juga saya harus takut dengan dokter modus kaya kamu…jangan mentang – mentang saya karyawan biasa kamu bisa seenaknya terhadap saya,” jawab Najwa nadanya masih tidak berubah. “ Kamu gak takut saya pecat?” “ Dipecat? Atas dasar apa anda mau mecat saya? Atasan saya bukan,” jawab Najwa dengan dengan kembali melangkahkan kakinya meninggalkan Fadil yang hanya bisa tersenyum dengan sikap Najwa. Bagi Fadil, gadis seperti Najwa ini memang pantas untuk diperjuangkan. Karena dia begitu unik, tidak memiliki rasa takut dengan jabatannya, justru sebaliknya sikap Najwa sama sekali tidak berubah. ‘ kamu Wanita yang istimewa Najwa. Aku akan berjuang keras untuk mendapatka hatimu. Aku tidak akan menyerah untuk bisa membawamu kepelaminan secepatnya,” ucapnya dalam hati sambil melangkah kembali mengikuti Najwa. Kali ini Najwa tidak mau ambil pusing. Semakin dilarang Fadil semakin menjadi. Laki – laki macam Fadil memang lebih pantas di cuekin, bisiknya dalam hati dan pura – pura tidak tidak tahu keberadaan Fadil yang mengikutinya dari belakan. Setelah sampai di Indomart, Najwa pun segera mencari barang yang dibutuhkannya, tak lupa juga Najwa membeli cemilan untuk temannya Ketika menonton drama korea nanti malam. Setelah mendapat apa yang di carinya, Najwa pun bergegas menuju kasir untuk membayar.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN