Kabar Kehamilan Aleksa

1866 Kata
Arman memutar pandangannya mengitari dan menyelidik setiap sudut kamarnya. Matanya tertuju pada sebuah Foto pengantin yang terpanjang di dinding kamarnya. Foto pernikahan sebulan yang lalu yang menampakan senyum kebahagiaan namun kini berakhir dengan sejuta kekecewaan. Arman melangkah menghampiri agar lebih dekat dengan foto itu. Dipandanginya seriap inchi foto Aleksa tersebut yang begitu anggun dan cantik bagaikan seorang bidadari. Arman pun menarik nafas Panjang dan membuangnya dengan kasar. Ada perasaan cinta dan benci datang silih berganti. “ Kenapa kamu hadir dalam hidupku kalau hanya untuk menghancurkannya, Al? aku kecewa Al…benar – benar kecewa. Kenapa aku harus mencitaimu? Kenapa aku bahkan tidak bisa membencimu sampai saat ini?” Arman menurunkan foto tersebut dari tempatnya. Ingin rasanya Arman menghancurkan foto itu dan membakarnya, atau bahkan membuangnya kedalam tempat sampah, namun hatinya tidak mengijinkan hal itu untuk dilakukannya. “ Kenapa, kenapa aku tidak bisa membencimu Al? kenapa?” ucap Arman sambil memandang foto pernikahannya denga Aleksa satu bulan yang lalu. Ini sungguh diluar dugaan arman sama sekali, karena sudah satu bulan setelah kepergian Aleksa Arman masih belum bisa melupakan sosok istrinya itu. Sesekali Arman membencinya namun itu hanya sekejap saja. Kemudian rasa benci itu hilang dan muncul perasaan rindu sehingga Arman merasa semakin frustasi dengan kejadian ini. Arman pun meletakan Foto pernikahannya di bawah tempat tidurnya. Arman tidak tega kalau harus menghancurkan kenangannya Bersama Aleksa. Arman berharap untuk bisa melupakan mantan istrinya itu. Namun semakin keras dia berusaha melupakan, semakin sakit dia merasakan kehilangan Aleksa. Apalagi Ketika dia mengingat perkataan Aleksa yang begitu tegas akan membuktikan kalau dirinya tidak pernah melakukan seperti yang ada dalam rekama Video tersebut. Bahkan kata – kata Aleksa yang mengatakan kalau itu bukan dia semakin membuat Arman merasa sakit. Apakah harus mempercayai apa yang dikatakan oleh mantan istrinya itu? Arman pun meraih kunci mobil dan berjalan keluar dari kamarya. Kakinya mulai melangkah menuruni anak tangga menuju ruangan lantai bawah rumah dua lantai tersebut. Terlihat jelas Marisa tengah asik ngobrol dengan Silla entah sejak kapan datang kerumahnya. “ Kamu mau kemana Arman?” tanya Merisa sambil memandang putranya itu yang sudah terlihat begitu rapi. “ Aku ada perlu dulu ma, mau ketemu dengan teman – teman SMA ku dulu,” jawab Arman sambil tetap melangkah menuju teras rumah yang pintunya masih terbuka. “ Ajak Silla biar dia gak suntuk, kasian sudah dua hari ini dia menunggu untuk kamu ajak jalan – jalan,” ucap Marisa matanya melirik kearah Silla yang tengah memandang kagum sosok Arman. Tidak bisa di pungkiri, kalau ketampanan Arman memang diatas rata – rata. Sehingga wajar kalau banyak Wanita yang begitu mengaguminya termasuk Silla. “ Lain kali saja ma, aku lagi pingin sendiri dan gak mau diganggu,” tolak Arman yang masih tetap tidak memperlihatkan ketertarikannya pada Silla sedikit pun. Bukan tanpa alasan bagi Arman untuk tidak menyukai Wanita cantik berusia dua puluh dua tahun itu. Arman sudah tahu sifat asli Silla yang terlalu sombong dan angkuh. Bahkan sikan sikapnya sangat tidak sejalan dengan kepribadian Arman yang begitu sopan dan rendah hati. Walau pun suka gampang marah bahkan selalu ceroboh dalam mengambil setiap keputusan. “ Ma, aku bukan tidak mau, tapi kalai ini aku benar – benar belum bisa menerima siapa pun untuk dekat denganku. Dan satu hal yang mama pun tahu sifat aku. Dari dulu aku paling gak suka di jodoh – jodohin, jadi aku harap mama bisa mengerti,” jawab Arman sambil tetap berjalan meninggalkan Marisa dan Silla yang terlihat kesal. Arman tidak memperdulikan panggilan Marisa. Dia langsung masuk mobil dan menjalankannya tampa mepenghiraukan teriakan Marisa yang terus memanggilnya dengan nada kesal. Hari ini Arman ingin berkumpul dengan teman – teman SMAnya yang sudah lama tidak bertemu. Bahkan Aghata yang katanya baru dua minggu kembali ke tanah air setelah menyelesaikan studynya dan mendapat gelar dokter spesialis kandungan seperti yang di cita – citakannya ketia mereka masih SMA sepuluh tahun yang lalu. Pertemuan segaja di adakan di café milik sahabatnya Ridwan yang juga sahabat ketiga temannya yang lain. Ridwan memilik menjadi chef dan mengelola bisnis kuliner meneruskan almarhum ayahnya yang juga seorang chef terkenal dijamanya. “ Akhirnya, pengantin baru kita sudah datang,” ledek Dion sahabatnya yang suka tebar pesona dari sejak dulu tapi masih joblo sampai sekarang. Tak seperti biasanya. Acara kumpul kali ini sangat berbeda. Karena tiga temannya yang selama ini jarang ketemu pun akhirnya sudah kembali. Terutama Aghta yang merupakan satu – satunya teman perempuan yang paling dekat dengan Arman jarang sekali ikut gabung kalau ada acara seperti ini. Aghata memang disibukan dengan studynya untuk mendapat gelar dokter spesialis. “ Kamu gak berubah man, tatap tampan seperti dulu,” puji Aghata sambil memeluk Arman bergantian dengan Ridwan, Dion, Fajar, dan Yunus. Keakraban diantara mereka memang selalu terjaga sejak dulu. Tak pernah sekali pun ada pertengkaran selama mereka menjalin persahabatan dari kelas satu SMA itu. Dan diatara lima orang itu, baru Arman dan Aghata yang sudah berkeluarga. Sementara Fajar dan Ridwan barus ebatas tunangan saja. Dan Dion sama Yunus masih jomblo alias belum laku – laku. “ Kamu juga masih sajah seperti dulu Ghaga. Tetap cantik dan masih langsing,” Arman balik memuji penampilan Wanita berusia dua puluh Sembilan tahun tapi penampilannya masih kaya gadis berusia Sembilan belas tahunan. “ Ngomong – ngomong, Suami kamu gak ikut?” tanya Fajar sambil menyesap es coffe kesukaanya yang merupakan menu adalan dari café milik Ridwan yang selalu ramai pengunjung yang sengaja untuk bersantai sambil menikmati makan siang dengan berbagai menu andalan yang di sediakan. “ Sumaiku lagi bertugas ke Lebanon, dan masih tersisa tiga bulan lagi dia baru pulang,” jelas Aghata. Suaminya adalah seorang Anggota Tentara Nasional Indonesia berpangkat Kapeten dari Korp Angkatan Darat. Seperti diketahui kalau Indonesia memang selalu berperan aktif dalam menjaga perdamaian Dunia. Keramahan serta professional personil TNI sudah diakui oleh Dunia. “ Begitulah kalau punya suami anggota TNI, harus siap ditinggal tugas kapan pun tanpa mengenal hari dan waktu. Ketika Merah Putih Memanggil, maka tidak ada alasan bagi seorang anggota TNI untuk menolaknya,” ucap Yunus dengan nada penuh kekaguman. “ Lo sendiri kok datang sendirian? bini lo gak diajak?” tanya Ridwan sambil memutar pandangan mencari keberadaan Aleksa. Diantara empat teman Arman, yang pernah bertemu dengan Aleksa Cuma Ridwan. Karena Ridwan pun ikut menghadiri pesta pernikahan Arman dengan Aleksa. “ Rumah tanggaku tidak seperti yang di harapkan,” jawab Arman dengan nada berat. “ Maksud lo?” tanya Ridwan penasaran. Begitu juga dengan Aghata, Yunus dan Fajar. Mereka bertiga pun memandang wajah sahabatnya itu yang terlihat begitu sedih saat ditanya tentang Aleksa. “ Aku sidah cerai dengan Aleksa satu bulan yang lalu. Aku kecewa dengannya, aku tidak menyangka kalau Aleksa pun bisa mengkhianatiku,” jelas Arman sambil menarik nafas kasar. Pikirannya kembali mengingat bagaimana Aleksa begitu menikmati saat tubuhnya di gauli oleh laki – laki lain. “ Pengkhianatan apa maksudnya?” tanya Aghata pernasaran. Pandangannya masih tidak melepaskan wajah Arman yang semakin sendu. Rasa sakit akibat perselingkuhan Aleksa satu bulan yang lalu masih terasa sampai saat ini. Bahkan rasanya makin tambah sakit, saat mengingat Aleksa. Arman tidak menjawab pertanyaan Aghata. Dia langsug mengeluarkan poncelnya dan menyerahkanya kepada Aghata untuk membiarkan melihat adegan m***m istrinya itu. Aghata pun sampai melongo melihat adegan yang ada dalam rekaman yang dutunjukan oleh Arman. Bukan hanya Aghata, Yunus dan Fajar pun begitu kaget dengan rekaman itu. Mereka tidak menyangka kalau sahabatnya ini akan mengalami hal yang paling menyakitkan dalam hidupnya. “ Kamu dapat rekaman ini dari siapa?” tanya Aghata agak sedikit heran. Aghata menrasa ada keanehan dari rekaman itu. Setahunya gak mungkin juga kalau istrinya Arman akan mengabadikan momen tersebut dan menyebarkannya. Hal itu dianggak sebuah kekinyolan menurut Aghata. “ Aku dapat kiriman dari Silla. Dia yang mengirimkan rekaman itu padaku, dan dia mendapatkannya dari temenanya yang merupakan pemeran cowok dalam adegan itu, memangnya kenapa?” jelas Arman sambil balik bertanya. “Gak apa – apa sih, Cuma aku agak sedikit meragukan keaslian rekaman ini. Apa mungkin istri kamu bertindak sebodoh itu dengan mengabadikan perbuatan tidak terpuji itu? Apalagi ini sepertinya ada yang mengarahkan kameranya? Berarti saat mereka melakukannya ada orang ketiga yang sengaja mengabadikannya,” papar Aghata menjelaskan pendapatnya tentang rekaman video tersebut. “ Coba gua lihat,” pinta Ridwan sambil meraih poncel milik Arman dari tangan Fajar. Cukup lama Ridwan melihat rekaman tersebut, bahkan sampai diulang – ulang beberapa kali. “ Kamu itu hanya sekedar ingin tahu atau sengaja ingin menikati setiap adengan?” sidir Yunus sambil terkekeh. “ Dasar otak m***m. Jangan berpikir kamu pun ingin ikut mencipi man instri Arman yang begitu hot dalam permainan ranjangnya itu,” sela Fajar yang juga ikut tertawa melihat kelakuan Ridwan yang terus mengulang – ulang rekaman tersebut. “ Hey…jaga omongan kalian ya, walau pun gua suka gunta – ganti cewek, tapi gua gak akan tertarik dengan apa yang sudah jadi milik sahabat,” sangkal Ridwan nadanya begitu kesal dengan perkataan Fajar dan Yunus. “ Kalau tidak tertarik, kenapa juga kamu sampai mengulang – ulang memutar rekaman itu?” tanya Yunus penasaran. “ Bukan itu masalahnya, tapi justru gua ingin mencari kebenaran dari rekaman ini. seperti yang dikatakan oleh Aghata, gua bahkan yakin serratus persen kalau pemeran wanitanya ini bukanlah Aleksa. tapi wanita yang wajahnya mirip dengan Aleksa,” jelas Ridwan sambil memperlihatkan penemuannya pada Arman. Arman pun mencoba meneliti seperti yang diakatakan oleh Ridwan. “ Coba lo perhatikan. Gua baru satu kali ketemu dengan bini lo. Tapi gua masih ingat dengan tanda yang ada di pipinya ini. sementara yang gua tahu, bini lo gaka memiliki tanda hitam kecil yang ada di bawah dagunya. Bahkan tangan kanan bini lo itu bersih dan mulus dan juga normal memiliki lima jari saja. Tapi coba lo lihat baik – baik, ibu jari tangan kanan Wanita ini ada dua, itu manandakan kalau dia memang bukan bini lo, paham,” papar Ridwan sambil mengembalikan poncelnya pada Arman. “ Benar, bentar. Aku baru ingat sekarang. Kalau gak salah sepuluh hari yang lalu, ada pasien yang Bernama Aleksa. Dan wajahnya mirip dengan wajah Wanita yang ada di rekaman itu. Tapi, benar kata Rinwan. Aku sempat memperhatikan sekilas kalau jari tangan kananya itu normal seperti kita,” ucap Aghata menjeda sejenak ucapannya. “ Ada apa dia datang ke kelinikmu?” tanya Arman penasaran. “ Dia mau memeriksakan kehamilannya. Karna katany sudah telat dua belas hari hari dari jadwal datang bulannya. Dan hasil test pack menunukan kalau Wanita itu hamil. Jadi untuk memastikan, dia pun datang ke kliniku. Dan memang benar, kalau Wanita itu tengah hamil satu bulan,” jelas Aghata. Arman sedikit terkejut mendengar penuturan Aghata barusan. Dia pun segera mengeluarkan sebuah foto Aleksa yang ada di dompetnya dan menyerahkanya pada Aghata. “ Apa Wanita ini yang kamu masksud?” tanya Arman penasaran. Aghata hanya mengangguk mengiyakan. Seketika tubuh Arman pun lemas. Dia tidak menyangka kalau mantan istrinya itu sedang hamil saat talak di jatuhkan serta diusir dari rumah. Sikap yang terburu – buru bahkan tidak memberikan sedikit pun kesempatan buat Aleksa membela diri membuatnya mengambil Langkah yang salah. Kini perasaan Arman diselimuti rasa bersalah yang begitu besar. Apalagi setelah mendengar penjelasan dari Ridwan yang mengatakan banyak perbedaan Wanita yang ada di Video itu dengan Aleksa, membuat Arman semakin merasa bersalah. Namun semua itu sudalah terjadi. Kini yang tersisa hanyalah penyesalan yang bergelayut dalam hatinya menemani rasa sakit yang kian besar akibat kesalahan yang dibuat Arman terhadap Aleksa.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN