Bab 46

1273 Kata

Sekitar pukul Sembilan pagi, Marisa terbangun karena dikejutkan dengan bunyi poncelnya yang tiada henti dari tadi. Sambil mengucek mata untuk memeperjelas penglihatan, Marisa pun meraih pocel yang ada diatas nakas. Beberapa panggilan tak terjawab pun terlihat dan semuanya dari Silla yang ingin memberitahukan tentang kabar Viral meninggalnya Arman. “ Mau apa bocah ini menghubungiku pagi – pagi begini,” gumamnya sambil mengegeser layar dengan telunjuknya untuk melihat satu pesan masuk. Marisa seketika terperanjat saat melihat kabar berita yang berjudul putra konglomerat meninggal akibat ditabrak mobil itu pun membuat jantung Marisa berdenyut. Tapi bukan karena kabar itu yang membuata Marisa begitu terkejut, melainkan sosok Wanita yang tengah memeluk Hamran yang tentu saja Marisa kenal.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN