Bab 29

1846 Kata

Bab 29 Selama doa bersama aku menunduk dengan khusyuk. Dengan bibir bergetar kuikuti tiap bacaan yang diucap oleh sang pemimpin tahlil. Bahkan sesekali air mataku menetes mengingat tujuan doa ini adalah untuk Mas Bimaku. Mas Bima yang sudah berjanji untuk sehidup semati denganku. Saat nama Bimantara Setya dibaca sebelum doa dibacakan, air mataku jebol dari pertahanan. Sesak kian terasa mengingat kini gelarnya sudah berganti menjadi "Almarhum". Suara riuh "Aamin" dalam ruangan ini membuat kepalaku semakin pusing seiring sesak yang kian menghimpit d**a. Namun aku terus memaksa diri untuk kuat bertahan hingga acara selesai. Meskipun sudah sekian bulan aku merawat Mas Bima, tapi tetap saja ada rasa kehilangan yang menyeruak dalam d**a. Kebiasaan yang sudah rutin kulakukan tiap pagi hari,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN