Bab 22

1590 Kata

Bab 22 "Mas Bima!" teriakku saat melihat pintu kamar Mas Bima berubah posisi dari yang tadinya terbuka menjadi lebih rapat dengan kusen pintu. Segera kuletakkan Rani di atas lantai, lalu aku bergegas menuju kamar Mas Bima. "Mas!" teriakku lagi saat melihat tubuhnya terkulai di lantai. Badannya lemas dengan air liur yang sudah mengalir dari sudut bibirnya. Kurengkuh kepalanya dalam pelukanku. Kupeluk erat kepala yang matanya sudah terpejam itu. Air mataku pun tak kuasa kutahan. Kubiarkan ia mengalir dengan sendirinya melihat keadaan di depanku ini. Suami yang sungguh mencintaiku mengapa kini engkau menjadi seperti ini. Ibu dan yang lainnya pun segera mengikutiku masuk ke dalam kamar. Melihat apa yang terjadi dengan Mas Bima. "Bima kenapa, Nduk?!" teriak ibu kaget melihat Mas Bima ya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN