Bab 26

1699 Kata

Bab 26 Aku berjalan sambil menjinjing paperbag bergambar bunga pemberian Mas Damar di tanganku. Mataku tak henti mengamati sekitar, tumben sekali kondisi kampung ramai di jam segini, apa yang sedang terjadi? "Eh Mbak Dewi, kemana saja? Nggak kasihan sama suaminya?" ucap Arum. Ia tengah ngerumpi bersama tetangga lain di depan rumahnya. "Maksud kamu apa,Rum?" tanyaku penuh selidik. Kuhentikan langkahku untuk mendengar penjelasan atas ucapannya. "Loh kok malah tanya sama kita, situ yang punya suami gimana? Masak keadaan suaminya ngga tahu?" sergah tetangga lainnya. Sedangkan Arum hanya mencebik sambil memandangku. "Waah sudah pintar melayani tamu sekarang jadi suka pergi-pergi. Habis ini bebas mau kemana aja, Mbak!" sindir Arum. Keningku berkerut mendengarnya. Aku yang semakin tak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN