62.

1783 Kata

Di dalam kamarnya, Sia pertama kali memeriksa isi dalam ponselnya yang belum terjamah sejak kemarin. Dan benar saja, ada beberapa pesan dan panggilan yang tidak terjawab dari kekasih barunya itu, Gilang. Sia menjadi merasa bersalah dengan pria itu. Lalu kemudian gadis itu meletakkan kembali ponselnya untuk bersiap membersihkan diri. Lebih baik dirinya menemui Gilang dan menjelaskan alasannya langsung di depan Gilang nanti. Begitulah pikir Sia. Aska sudah berada di depan meja makan bersama Yuna ketika pada akhirnya Sia menuruni tangga hendak berangkat ke sekolahnya. Pria itu langsung melempar senyum sumringah ke arah Sia dan memanggilnya dengan riang. "Rasya! Cepat ke sini!" seru pria itu. Langkah kaki Sia mulai kembali ragu untuk mendekati pria itu. Gadis itu seakan merasa dejavu sepert

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN