"Surprise! Aku datang, Sia." Seru Gilang dengan senyuman lebarnya. Begitu juga dengan Sia yang kini menampilkan wajah herannya melihat pria itu kini berdiri di depan pintunya malam-malam seperti ini. "Gilang? Ada apa ke sini malam-malam begini?" tanya gadis itu. Kini bisa dilihatnya Gilang yang mengangkat kedua alisnya heran sebelum pria itu mengangkat sebelah tangan kirinya dan melihat jarum jam yang berada di jam tangan yang dipakainya itu. “Malam? Ini masih jam setengah delapan, Sia. Tidak terlalu malam bukan?" balas pria itu dengan ringan tanpa ada rasa bersalah sedikit pun. "Bagiku ini sudah malam untuk menerima tamu seorang pria, Gilang. Kau lupa aku tinggal sendiri di rumah ini. Bagaimana dengan tanggapan tetangga nanti?" protes gadis itu sambil melirik ke kanan dan ke kiri untuk