"Apa? Rasya bilang apa? Aska gak denger." pria itu memajukan telinganya di depan Sia sebentar, sebelum kemudian beralih menatap lekat gadis itu lagi. "Sah-kit! Lep-hasin Aska!" satu tangan Sia beralih mendorong d**a Aska untuk membuatnya menjauh. Namun semua itu tidak berarti apa-apa di depan Aska. Dengan tangan yang lain pria itu menahan tangan Sia yang berusaha mendorong tubuhnya menjauh. "Sakit? Rasya bilang sakit? Seberapa sakit Rasya? Aska juga sakit. Di sini!" Aska membawa tangan Sia yang tengah dicengkeramnya itu ke depan dadanya dan menekannya di sana. Sia langsung tertegun. Apa itu berarti Aska merasa sakit hati karena ulahnya. Terlalu fokus memerhatikan tangannya yang ditekan ke arah d**a Aska hingga membuat gadis itu tidak menyadari tetesan air mata Aska yang keluar di kedua p