"Aska sayang banget sama Rasya. Janji, Rasya jangan tinggalin Aska lagi ya!" ucap pria itu sambil menatap lekat ke arah Sia yang kini juga menoleh ke arah pria itu. Wajah mereka terlihat begitu dekat satu sama lainnya, dan melihat tatapan Aska yang begitu intens memandangnya itu, membuat mau tidak mau wajah Sia menjadi merona. Dengan gugup Sia mengalihkan pandangannya kembali ke arah depan, mengacuhkan tatapan pria itu kepadanya. "Udah malem, Aska. Cepat tidur!" tegur gadis itu kemudian. Kedua alis Aska mengerut tidak senang karena gadis itu mengacuhkan ucapannya. Aska bergerak semakin mendekatkan kepalanya di telinga Sia dan berkata tepat di sana. "Janji dulu sama Aska. Rasya gak boleh ninggalin Aska, ya?! Ayo, janji!" ucap pria itu yang lebih mirip seperti sebuah bisikan saking lirihny