Ketika Anda mengunjungi situs web kami, jika Anda memberikan persetujuan, kami akan menggunakan cookie untuk mengumpulkan data statistik gabungan guna meningkatkan layanan kami dan mengingat pilihan Anda untuk kunjungan berikutnya. Kebijakan Cookie & Kebijakan Privasi
Pembaca yang Terhormat, kami membutuhkan cookie supaya situs web kami tetap berjalan dengan lancar dan menawarkan konten yang dipersonalisasi untuk memenuhi kebutuhan Anda dengan lebih baik, sehingga kami dapat memastikan pengalaman membaca yang terbaik. Anda dapat mengubah izin Anda terhadap pengaturan cookie di bawah ini kapan saja.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Mengikutimu Nina tersenyum lebar dengan wajah malu-malu saat melihat mobil Ben telah menunggu di belokan didepan sebuah cafe yang tak jauh dari kantor mereka. Ben segera membukakan pintu dan memasangkan safety belt untuk Nina sebelum ia menghujani istrinya dengan kecupan sayang. Sepasang suami istri itu seolah tak sabar untuk sampai dirumah agar merasa bebas menjadi diri mereka sendiri dan menghabiskan waktu bersama sampai pagi tiba. “Mas Ben tadi kemana?” tanya Nina saat mengingat suaminya yang tampak kusut siang tadi tapi kini ia tampak segar dengan wajah ceria. “Ke mesjid,” jawab Ben singkat sambil mengambil jemari tangan Nina dan menciumnya sayang. Nina hanya tersipu malu, ia masih tidak terbiasa dengan sikap Ben yang senang sekali menyentuh dan menciumnya. Tapi walau begitu dida