Ketika Anda mengunjungi situs web kami, jika Anda memberikan persetujuan, kami akan menggunakan cookie untuk mengumpulkan data statistik gabungan guna meningkatkan layanan kami dan mengingat pilihan Anda untuk kunjungan berikutnya. Kebijakan Cookie & Kebijakan Privasi
Pembaca yang Terhormat, kami membutuhkan cookie supaya situs web kami tetap berjalan dengan lancar dan menawarkan konten yang dipersonalisasi untuk memenuhi kebutuhan Anda dengan lebih baik, sehingga kami dapat memastikan pengalaman membaca yang terbaik. Anda dapat mengubah izin Anda terhadap pengaturan cookie di bawah ini kapan saja.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Nina pulang dengan senyuman saat melihat Ben sudah berada di tempat tinggal mereka malam itu. Wajah perlahan berubah saat melihat Ben tengah termenung di kursi sambil menatap langit malam kota Jakarta yang gemerlap indah dari apartemen mereka. "Mas Ben,..." sapa Nina ragu sambil menghampiri suaminya. Terlihat sebuah gelas kosong dengan botol wine yang terbuka di samping meja tempat Ben melamun. Ben menoleh ke arah suara yang memanggil namanya. Ia memanggil Nina untuk mendekat dengan lambaian tangannya lalu mengecup kening gadis itu lembut. "Mas Ben mau mabuk-mabukan ya?!" tanya Nina polos saat melihat botol wine yang berada dalam disamping Ben. "Haram mas, haram,..." tegur Nina polos dengan wajah merengut. "Ck, belum aku minum Nin,..." gumam Ben perlahan dan menyandarkan kepalany