Heboh

1110 Kata

"Astaga, ngapain lu ke sini pagi-pagi?" Anjas buru-buru menaikkan celana saat pintu kamarnya di buka oleh Anes. Kehadiran tanpa diawali ketukan pintu membuat Anjas hampir copot jantungnya. Untung dia sempat menaikkan celananya. Kalau tidak, dia sudah malu duluan. Lagipula bisa-bisanya dia lupa mengunci pintu. "Gue mau lihat kondisi lo." Anes mendekat, langsung memegang kedua pipi Anjas. Digeser ke kiri lalu ke kanan. "Masih ada lebamnya. Yakin mau ke kantor?" "Hari ini ada meeting. Sebagai wakil CEO gua harus datang," ujar Anjas memakai kemeja dan dikancing satu persatu sembari membelakangi Anes. "Izin aja! Muka lo hancur kaya gini. Dikira gue KDRT lagi." "Gak bisa. Lu akan paham kalau lu sudah terjun ke dunia bisnis." "Tapi ada pak Juan sama pak Dika yang bisa gantiin lo." Anes sudah

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN