Beban

1705 Kata

Taksi mengantarkan Anes ke sebuah rumah dua lantai yang tampak sangat sepi dari luar. Ada sedikit keraguan tentang kepemilikan rumah yang ada di depan matanya itu. Namun dia harus membuktikan dengan cara mengikuti jejak yang ditinggal Anjas dari pesan singkat di ponselnya. Anes melangkah sambil menyeret koper. Hanya satu koper dan konon katanya akan menyusul setelah ini. Sesampai di depan pintu utama, Anes mengeluarkan kunci rumah yang dikasih oleh Anjas kemudian memasukkan ke dalam lubangnya, perlahan dia putar dan hingga bunyi tek, bibir tipis itu langsung mengulas senyum lebar. “Ternyata dia gak bohongin gue.” Senang bukan main karena bisa segera membawa kopernya masuk. Ribet juga jika harus memboyong koper ke mana-mana, bahkan ketika kabur dari rumah saja, dia hanya membawa tas keci

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN