Hampir Saja

1503 Kata

“Sepertinya tadi Mami—” “Oh itu tadi aku cuma nyanyi biasa kok. Bukan hal serius.” Anes langsung menyela. Jantungnya sudah mulai senam, takut sekali ketahuan mertuanya bahwa dia masih perawan. Menikah sudah sebulan, tapi kehidupan rumah tangga mereka masih jalan ditempat. Tidak ada perubahan sama sekali. Tidak ada kemesraan apalagi hubungan yang lebih intim. Semuanya masih terjadi seperti awal, pertengkaran yang tidak pernah reda dan saling mengusili. “Apa maksudmu, Nak? Nyanyian apa?” tanya Bu Ida mengerutkan alis, lantas Anes tertawa sumbang menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. “He—he—he, aku kira Mami dengar aku nyanyi. Sudahlah, kita lupakan aja. Mami ke sini sama siapa?” “Sama bundamu.” “Bunda di mana?” “Lagi ke toilet.” Anes mengangguk kepala. Detik kemudian malah membelala

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN