Osman mengalihkan tatapannya ke kuali. Mie yang mengembang besar dicampur sawi hancur dan tak berbentuk sawi menghias kuali kecil. Inilah yang dimakan oleh Orin selama ini. Menu makannya sangat memprihatinkan. Padahal Orin saat ini sedang dalam keadaan menyusui bayi, dia butuh makanan bergizi. Ini benar- benar tidak layak. “Mie nya seperti bubur ya? He heee…” Orin menumpahkan mie ke tiga mangkuk. “Satu untukmu, satu untukku, dan satu lagi untuk Ayu. Ternyata ada berkahnya juga mie mengembang besar begini, jadi cukup untuk tiga porsi. Padahal tadinya mie ini hanya cukup untuk dua porsi saja. Ayo, makan! Aku harus bergantian dengan Ayu untuk makan malam. Supaya bisa bergantian menjaga Sadam dan Rehan.” Osman menarik kursi dan duduk. Dia menatap mie yang mengembang itu dengan t