"Enggak, Enggak Mamih gak akan pernah setuju, jangan pernah kamu menyetujui syaratnya!" tunjuk Sharon yang sudah berdiri. "Mih..!" panggil Nic yang terlihat begitu memelas. "Aku mencintai Sera, Mih. Sangat. Bahkan Mamih tahu itu!" Sharon hanya mendelik gusar, tangannya terlipat di dadanya. "Tapi gak gini, Nic!" tekannya kuat. "Mih, aku yakin Sera jodohku. Lagipula aku juga tak akan melakukan apapun yang akan menyakiti hati Naya kelak, aku bahkan jujur padanya sejak awal!" "Tapi kau mempermainkan sebuah hubungan sakral, Nic!" Mata wanita itu berair, ia merasa dirinya tengah berada di antara dua pilihan yang sulit. Ingin sekali hatinya membahagiakan Nic, tapi disaat yang sama ia juga berharap Nic bisa dewasa. Nic tertunduk di bahu Sharon. Bibirnya membuang nafas putus asa, Sharon me