"Pak.., Pak Nic. Rumah saya sudah kelewatan Pak!" panggil Naya terpaksa menarik sisi lengan baju Nic. Mengatensi Nic yang terlihat sangat marah. "Kenapa gak bilang dari tadi?" balasnya kasar. "Maaf Pak, tapi sejak tadi saya sudah memanggil Bapak tapi Bapak tak kunjung memberhentikan mobilnya" Nic jadi malu sendiri, ia sadar ia tadi sedang melamunkan Sera. "Lalu kenapa tangan kamu ada di lengan saya?" ketusnya, karena Naya masih memegangi ujung lengan bajunya. "Maaf Pak, saya cuma...!" "Sudahlah.. silahkan kamu turun!" "Baik Pak, dan makasih Pak. karena Bapak mau peduli dengan saya, Nyonya Sharon bilang, Bapak meminta Nyonya untuk mengajarkan saya banyak hal" tulus Naya. Nic hanya mencibik tak suka. 'Kenapa sih Mami harus jujur ke Naya' gerutunya dalam hati "Tunggu apa lagi cepat tu