Kado Terakhir

2148 Kata

Assalamualaikum. Teruntuk Mas Faiz, mantan suami juga ayah dari putraku. Ijinkan aku mengutarakan cinta ini meski hanya lewat barisan kata tanpa suara. Aku tidak ingin menyesal seumur hidupku, jika terus memendam cinta ini sendiri. Setidaknya aku pernah mengutarakan jika aku mencintaimu, sangat mencintaimu, dan jika Mas bertanya kenapa aku bisa memiliki rasa itu, jujur aku sendiri tidak tau, karena rasa itu tumbuh begitu saja tanpa aku sadari dan saat aku memahami itu, ternyata rasa itu sudah tumbuh menjadi cinta. Iya, cinta. Bukankah ini terdengar seperti lelucon, seorang gadis biasa tiba-tiba jatuh cinta pada laki-laki sempurna, tapi sungguh meskipun rasa itu begitu mendamba, nyatanya aku tidak pernah memaksa agar rasa ini terbalas meski hanya dengan kata menghormati. Tidak. Bukanka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN