'Suatu saat nanti kamu akan mengingatku, entah sebagai orang yang tulus yang kamu sia-siakan, atau sebagai orang bodoh yang berhasil kamu sakiti. Namun satu yang bisa aku pastikan, saat ingatanmu itu tertuju padaku , hanya penyesalan yang akan menyapamu kelak.' "Selamat pagi ,,,!" Sapa Diana lembut dengan mendorong kursi roda King Faaz dan Naima di gendongan baby sitter Sri. "Dokter Diana!" Ambu Fatimah sengaja menambah tekanan suaranya agar Yasmin bisa mendengar jika saat ini dokter Diana ada di ruangannya karena sejak kemarin , fungsi pendengaran Yasmin perlahan menghilang dan terpaksa mereka harus berbicara tepat di telinga Yasmin agar Yasmin bisa merespon ucapannya. Dan benar saja, Yasmin langsung menggerakkan kepalanya ke arah suara Ambu Fatimah, dan menarik seutas senyum di kedua s