"Kau,,,?" "Kau,,,?" Lirih dokter Diana tertahan , sementara Patan tidak sekalipun menoleh ke arah sumber suara karena sejatinya dia mengenal dengan sangat baik pemilik suara itu. Fokusnya masih kepada satu objek, dia adalah Yasmin, tangannya masih menggenggam erat tangan Yasmin untuk meyakinkan wanita ini agar mau menikah dengannya. "Yasmin. Aku mohon jangan menolak ku, atau aku tidak aku tidak akan menikah seumur hidupku!" Tegas Patan tanpa keraguan. "Pak,,, tolong jaga privasi pasien kami. Ini bukan ruangan yang putra Bapak tempati ,jadi tolong,,,!" Dokter Diana dan dokter Hendri langsung menghadang kedatangan Faiz di ruangan itu bahkan keduanya serempak maju agar Faiz mau mundur dari tempat dia berdiri saat ini. "Tolong jaga sopan santun Anda. Anda tidak bisa asal masuk ke salah sa