Seikhlas Langit

1861 Kata

Hujan tidak pernah tahu dia jatuh membasahi apa, tapi air mata selalu tahu dia jatuh untuk siapa. Jika suatu saat aku menceritakan bagaimana sulitnya bangkit tanpa pegangan, saat tangan kita tak lagi berpegangan dan langkah kita tak lagi sejalan, sesal hanya akan menjadi belenggu di hatimu dan ikhlas adalah penawar untuk luka itu, namun saat lisan tak lagi dapat berucap dan aksara tak lagi mampu ku eja saat itulah hujan bergemuruh di pelupuk mata. Duduk tanpa nada di ruang hampa membalut dan merajut suka dengan kain putih bernama mukena , di atas sajadahku panjatkan sepenggal doa untuk kamu yang telah menoreh luka, semoga cukup aku yang kau sakiti dan sungguh ku ikhlas telah melepasmu dalam satu kalimat bismillah. "Selamat pagi, selamat ulang tahun Mama, semoga Mama di beri umur panjan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN