“Kalian baru dari dalam rumah itu, ya?”, ujar bang Ipul, penjual es kelapa, setelah meletakkan keempat gelas es kelapa pesanan pelanggannya yang merupakan gadis – gadis centil murid SMA yang berada di seberang warungnya. “Iya, Bang. Abis uji nyali.”, jawab Ranti. “Jangan suka masuk rumah orang tanpa izin walau itu rumah kaga ada orangnya. Nanti yang punya marah lho.”, lanjut bang Ipul. “Siapa yang marah? Kan yang punya rumah itu udah meninggal, bukan?”, tanya Olivia dengan wajah polosnya. “Nah ya itu, takutnya arwah yang punya rumah gak terima kalian masuk ke rumahnya.”, jawab bang Ipul asal hingga ia terkekeh melihat wajah keempat gadis belia di hadapannya tampak pucat pasi. “Udah, Neng. Kaga usah dipikirin banget. Besok – besok, kalau mau main, main di warung Bang Ipul aja. Nanti Ban