The Man 9

987 Kata
Kedua netranya mencermati seluruh kalimat yang ada di buku, lembar demi lembar terus ia buka. Lagi-lagi, ia membenarkan perkataan Jason. Buku itu sangat menarik, semua kasus yang saling berkaitan, sama sekali tidak ada di media pemberitaan. Hanya ada di sebuah buku usang yang sama sekali tidak pernah disentuh oleh siapapun. Kecuali seorang kutu buku... Evelyn duduk sendiri di meja paling sudut perpustakaan itu, tidak ada siapapun di sana. Hanya lampu temaram yang sedikit menerangi bacaannya, tiba-tiba kedua bola matanya tertuju kepada dua buah kata. "Night Hunter?" Bisiknya pelan, ia terlihat berpikir. Kenapa nama belakangnya sama persis? Evelyn Hunter... Jason Hunter... Ibu dan Ayahnya bahkan tidak menggunakan nama 'Hunter' di belakang nama mereka. Itu aneh... Jika dia bertanya kepada Ibu dan Ayahnya, mereka pasti tidak akan mau menjelaskannya kepada Evelyn. Dan malah akan mencegah Eve untuk melanjutkan kasus ini, jadi, Eve putuskan untuk terus membaca buku tersebut sedetail mungkin. Evelyn membaca, sebuah paragrap yang berisikan sedikit penjelasan tentang Night Hunter, beserta aktivitasnya. Dikatakan bahwa, Night Hunter adalah pemburu manusia. Sebuah organisasi yang dilakukan oleh agen khusus untuk memburu manusia, untuk dijadikan bahan percobaan atau menjadi bahan menu utama pada sebuah sajian makanan. Evelyn menutup mulutnya sendiri, ia hampir saja mual. Namun ia bisa menahan rasa mualnya dan lanjut membaca penjelasan itu. Perdagangan manusia, organ manusia yang sangat menguntungkan bagi organisasi ini. Dan juga, bagi organisasi elit, yang menjadikan membunuh, sebagai pertunjukan. Evelyn mengernyitkan dahi, organisasi apa yang membuat pembunuhan sebagai pertunjukan? Ia menggeleng kepala tak habis pikir. Sayangnya, hanya itu penjelasan mengenai Night Hunter. Sangat sedikit, namun lagi-lagi membuat rasa penasarannya bertambah. Evelyn menutup buku sambil berpikir, jika Jason sudah pernah membaca buku ini. Apakah adiknya itu tidak memiliki rasa penasaran sama sepertinya? Night Hunter, Evelyn dan Jason Hunter. Kenapa nama itu bisa sangat kebetulan? Evelyn menuju penjaga perpustakaan, berharap ia dapat meminjam buku tersebut meski ia tahu itu adalah buku yang sangat berharga bagi kota ini. Evelyn berjanji akan mengembalikan secepatnya. Lagipula, dulu ia adalah gadis yang baik yang selalu mengembalikan buku tepat waktu. Jadi, berharap saja Madam Lorain mau meminjamkan buku ini. "Kumohon..." ujar Evelyn dengan raut wajah memelas, Lorain hanya memutar kedua bola matanya. Jika buku itu hilang, tamatlah riwayatnya bekerja di perpustakaan ini. "Baiklah, tapi berjanjilah padaku untuk mengembalikannya dengan utuh. Kau tahu buku itu sangat berharga bagi pekerjaanku?" Ujar Lorain. "Aku janji madam, kau tahu aku selalu menepati janjiku seperti Ayahku." balas Evelyn girang sambil menunjukan senyum manisnya. Evelyn kembali ke motel, menunggu Jason datang sambil melanjutkan bacaannya. Buku yang tebalnya hampir seribu halaman itu cukup berat, Evelyn duduk di kursi dan menaruh buku tersebut di meja. Banyak bagian yang tidak menarik bagi Eve, hanya berisikan tanggal kelahiran kota ini dan peristiwa besar yang terjadi hingga orang-orang penting yang pernah menjabat di kota ini. Sampai, ia berhenti pada sebuah nama seorang pejabat. Mr. Rino... Terdapat gambar pria itu bersama istrinya, Mrs. Andrea. Dan anehnya, wanita di gambar tersebut seperti mengenakan sebuah kalung mutiara yang Evelyn temukan di reruntuhan. Evelyn mencari barang itu lagi, mencoba mencocokan dan menaruhnya bersebelahan dengan buku. Evelyn buru-buru membaca lanjutan tentang Mr. Rino dan Mrs. Andrea. Menjelaskan bahwa, Mr. Rino adalah mantan wali kota dan istrinya adalah mantan model ternama di kota ini. Setelah pensiun dari pekerjaan mereka, mereka berdua memutuskan untuk membuka usaha makan dan berkembang menjadi sebuah restoran mewah. Evelyn berhenti membaca dan bersandar di kursi, kedua bola matanya menatap kosong kearah tembok. "Ya Tuhan...." bisiknya pelan. ... "Bagaimana mungkin kau bisa meminjam buku ini?" Tanya Jason tak habis pikir, ia adalah anggota tetap perpustakaan tapi dia sama sekali tak diijinkan oleh si tua Lorain meminjam buku satu pun. Dan kini Evelyn yang baru saja tiba di kota, dapat meminjam sebuah buku. Dan terlebih lagi, ini adalah buku penting bagi kota ini. "Aku, hanya meminjamnya." balas Eve, sebenarnya, bukan itu yang ingin dibahasnya. Melainkan, pemilik restoran itu, adalah anggota sebuah organisasi bernama Night Hunter, dan persis sekali dengan nama belakang mereka. "Ini tidak adil." ujar Jason acuh. "Jason, apa kau pernah berpikir kenapa nama belakang kita terdapat kata Hunter?" Tanya Eve, Jason melihat wajah kakaknya itu sangat serius, jadi ia pun turut mengganti postur wajahnya menjadi serius. "Percayalah, semua yang ada di buku itu, telah aku tanyakan pada Daddy. Dan kau mau tahu apa yang dia katakan?" "Jangan pernah bermain-main dengan api Jason!" Tukas Jason sambil mengikuti gaya bicara Ayahnya, dengan raut wajah datar dan ucapan yang serius yang dibuat-buat. "Kau tidak pernah bertanya pada Mom?" "Pernah, sekali. Mom hampir menjawabnya meski dia ragu, namun Daddy langsung mengetahuinya sehingga Mom tidak lagi berani menjawab." jelas Jason, Eve menghela nafas kasar. "Ada apa denganmu Eve? Kemarin kau bilang meliput kasus Adam Rig, dan sekarang kau seperti mengulik masa lalu kota ini?" Tanya Jason dengan nada suara meninggi, kakaknya itu sudah gila. "Entahlah Jason, Adam Rig yang menuntunku ke kota ini. Dan lagi, ada sebagian dari kasus Adam Rig yang kurasa masih tertinggal di kota ini." jawab Eve dengan pandangan kosong. "Katakan padaku, seperti apa Adam Rig itu? Apa dia tampan?" Tanya Jason. "Kau!-" "Tidak, tidak, tunggu dulu. Aku bertanya serius, dalam pengalamanku, gadis-gadis biasanya menyukai pria tampan yang misterius. Ditambah lagi, seorang Bad Guy...." "...aku heran, kenapa semua gadis selalu menyukai pria seperti itu? Kenapa mereka tidak memilih pria baik-baik yang patuh pada hukum dan bekerja dengan jujur, sehingga hidup mereka bisa bahagia selamanya. Seperti di film dongeng." Protes Jason. "Karena pria baik-baik dan patuh pada hukum belum tentu mencintai dengan sungguh-sungguh..." balas Evelyn dengan nada suara yang pelan. Jason terkekeh, "tahu apa kau soal cinta? Kau sama sekali tidak pernah memiliki pacar, sekarang kau berbicara cinta." kata Jason. "Aku serius Jason!" Jason terdiam, ia lalu duduk di samping Evelyn. "Eve... jika Daddy sudah melarang, itu artinya memang bukan sesuatu yang baik untuk kita." Tukas Jason. "Entahlah Jason, Adam Rig telah membawaku sejauh ini. Dan kurasa memang ada alasannya, dan perasaanku mengatakan, ada banyak hal yang disembunyikan oleh orang tua kita." "Maka dari itu, biarkanlah aku mencari tahu."
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN