"Alea, kamu ini sebenarnya kenapa sih? Udah kayak cicak di dinding. Nempel mulu perasaan," tanya Fahry yang bingung kerena sang istri tidak mau jauh-jauh darinya.
Tadi pagi saat bangun tidur, Alea tiba-tiba saja teringat akan surat kontrak antara dirinya dan sang mertua, hanya tinggal beberapa minggu saja.
Hatinya pun gamang. Ia takut semua tidak sesuai dengan harapan. Takut pada akhirnya ia tetap harus berpisah dengan sang suami.
Untuk itu, dia tidak mau jauh dari pria itu. Ia takut esok hari atau lusa, dia tidak bisa lagi memeluk sang suami. Entahlah, tapi pikiran buruk itu terus saja merajai otaknya.
"Memangnya gak boleh? Orang sama suami sendiri juga," tanya Alea.
"Boleh sih, tapi—"
"Ya udah kalau boleh, jangan banyak protes," sahut Alea. Fahry pun akhirnya mengalah. Dia tidak i
