Venus meringkuk dalam selimut, tubuhnya rasanya lemah sekali, sementara Ramon sudah lebih dulu mandi. Ramon mengernyit melihat istrinya yang pucat. Diulurkan tangannya untuk menyentuh dahi Venus, agak hangat. Mungkinkah dia sakit? “Kamu baik-baik aja kan?” Ramon duduk di ranjangnya sembari mengusap bahu Venus. Venus mengangguk dia duduk dan menurunkan kakinya dari ranjang. Ada rasa tidak nyaman di pangkal pahanya. Dia memaksakan untuk berjalan karena tidak tahan ingin pipis. Ramon terus memandang wanita itu penuh tanya, karena sesekali Venus mendesah sakit. Mendadak dia merasa bersalah atas apa yang terjadi pada istrinya, ini pertama kalinya bagi Venus, wajar jika dia belum terbiasa. Seharusnya Ramon lebih memelankan ritme permainannya semalam. Sepeninggal Venus ke toilet Ra