Deri tampak putus asa, setelah puluhan panggilan tidak tersambung dan pesan pun tak sampai. Ambar tidak terlacak keberadaannya. Beberapa kenalan Ambar di pasar juga tak tahu menahu. ART sekitar komplek pun tidak bisa dimintai keterangan. Waktu ke stasiun pun Deri tak menemukan Ambar padahal ia berada di sana selama 2 jam. Deri berharap Ambar masih berada di Jakarta. Tampang Deri yang acak-acakan semakin terlihat kusut walaupun tidak mengurangi tingkat kegantengannya. Pikirannya kacau. Separuh jiwanya melayang. Isi kepalanya hanya ada nama Ambarwati. ART yang sudah membuatnya terjerat. "Mami harus bertanggung jawab, Gara-gara Mami Ambar pergi." Marah Deri kepada ibunya. Tanpa permisi Deri melabrak ibunya sendiri yang tengah berada di ruangan kerja ayahnya. Bu Ratih yang sedang diskus