P R O L O G
Pagi itu, setelah keluar dari kamar mandi dengan keadaan lebih segar, Adam menghentikan langkahnya untuk menatap wanita asing yang masih terbaring diranjang hotel dengan keadaan berantakan. Ia kemudian mendekat, menarik selimut hingga d**a wanita itu. Adam bisa melihat bekas kemerahan di sekitar leher wanita itu, membuat Adam seketika berdecih dan langsung membangunkan wanita itu dengan mengguncang bahunya.
"Hei, bangun!"
Perlahan wanita itu menggeliat, membuka matanya perlahan dan sontak menarik selimut untuk menutupi dadanya saat sadar dengan kondisinya. "Kau siapa?!" Ia menatap tubuhnya yang ada dibalik selimut dan wajahnya memucat. "Ap-apa yang sudah terjadi?"
Adam menaikan satu alisnya, bingung dengan reaksi wanita di depannya ini. "Kenapa reaksimu seperti terkejut?" Adam berjalan ke arah meja, mengambil dompet dan mengeluarkan beberapa lembar uang. Ia melemparkan uang itu ke ranjang. "Ambil itu sebagai imbalan karena kau sudah memuaskanku."
"Tapi aku bukan—"
"Uangnya kurang?" Adam mengeluarkan kembali uangnya dan melemparnya ke ranjang lagi. "Kupikir itu jumlah yang besar untuk satu malam,"
"Aku bukan pelacur." Wanita itu melirih dengan mata berkaca-kaca menatap Adam.
"Jangan bercanda! Kau justru menikmatinya semalam. Dan ingat, kau yang pertama kali menggodaku."
Wanita itu hanya diam lalu terisak pelan. "Tolong tinggalkan aku sendiri,"
Adam mendengus. "Tanpa kau suruh pun aku sudah akan pergi." Ia mengambil barang-barangnya dan berlalu keluar kamar hotel.
Tapi sebelum benar-benar keluar, Adam sempat mendengar tangisan lirih wanita itu, hanya saja ia tidak terlalu peduli.