“Kamu mau ke mana?” tegur Anthony begitu ia melihat raut malas yang ditunjukkan Jayden setelah dijodohkan. “Aku mau ke Hongkong!” jawab Jayden singkat. Kening Anthony mengernyit seketika. “Sekarang?” “Iya, aku mau ketemu sama Paman Hendri dulu, Pa. Setidaknya sebelum inaugurasiku nanti.” Anthony hanya diam saja untuk beberapa saat. Ia memang sudah lama tidak mengunjungi Hendri. “Tapi kamu akan memikirkan lagi soal perjodohan ini kan?” Anthony masih mendesak. Jayden menarik napas panjang dan tidak menjawab. “Nanti saja kita omongin lagi ya, Pa. Aku pergi dulu, pesawatku uda nunggu!” Jayden memotong untuk langsung pamit. Anthony bahkan belum sempat mengucapkan apa pun. Butuh satu jam sampai Jayden tiba di bandara. Ia menyewa sebuah pesawat pribadi untuk menunjang kebutuhan bisnisnya