Hendri tertegun mendengar apa yang dikatakan oleh Anthony. Keningnya mengernyit menatap Anthony aneh. Tidak pernah terpikirkan olehnya jika ia malah mengalami sakit seperti ini. “Apa maksud Bos Lin bicara begitu?” tanya Hendri dengan nada lemah. Anthony sempat menunduk lalu mengurut pangkal hidungnya. Ia menghela napas berkali-kali dan diam. “Bos, apa benar jika saya sakit Leukimia?” desak Hendri lagi. “Kamu masih bisa sembuh, Hen ….” “Gak, ini gak mungkin!” sanggah Hendri tampak makin frustrasi. “Hendri, aku akan selalu membantu kamu. Aku gak akan pernah meninggalkan kamu.” Anthony mencoba menaikkan semangat Hendri dengan memotivasinya. Sayangnya Hendri sudah lebih dulu syok. Ia akhirnya menangis dan Anthony pun memeluknya. “Aku yakin kamu akan sembuh, Hen. Aku yakin kamu akan pulih