"Cepat kita akan naik pesawat jet pribadiku saja. Aku takut Daddynya Khayla akan mengejar kita," kata Reihan pada supirnya. "Ini agak macet di tengah kota. Sebentar lagi kita akan sampai di bandara Tuan Muda." supir Reihan langsung mempercepat laju mobilnya karena kendaraan lain yang membuat macet semuanya sudah tidak ada pergi ke arah masing-masing setelah lampu merah berganti lampu hijau di jalan raya itu. Khayla yang pingsan saat itu sudah mulai siuman saat Resign sudah sampai di Bandara. Khayla bangun dan turun dari mobil karena mereka harus segera naik ke pesawat. "Reihan, kita akan kemana? Kepalaku agak pusing dan badanku sakit semua?" Khayla bertanya saat dia baru sadar dari pingsannya beberpaa menit yang lalu. "Kita akan ke Bali dan sementara menghindari Daddy kamu. Khayla, aku