Ario mengusap rambut Ranti yang saat ini berada di pangkuannya, "Sudah beres packing?" Ranti menggeleng, "Belum,packing dulu ya." Ario memeluk pinggang Ranti erat, "Iya." Ranti tersenyum, "Tidak bisa turun." Ario mempererat pelukannya, tangannya mendekatkan tubuh Ranti menempel kedadanya, "Sengaja." Ranti menggelitik Ario, yang akhirnya menyerah. Ranti pun berdiri. Ario menarik tangan kekasihnya, lalu ikut berdiri. Bibirnya kembali mencium bibir Ranti. Ario mengecupnya berulang kali, sampai Ranti meronta dipelukannya dan akhirnya Ario melepaskannya. Ranti terengah, "Hhhhh.. hhh..hhh.. Ariooo.. ihh." Ranti memukul pelan d**a Ario. Ario tersenyum, "Maaf. Kamunya..." Ranti tertawa, "Aku kenapa?" Ario hanya tersenyum. Ranti lalu mencium pipi Ario dan beranjak ke kamarnya. Ario mu