"Aku harus apa supaya bad day kamu hilang?" Ario menatapnya. Ranti cuma diam dan memejamkan mata. Ario melihat wajahnya terlihat lelah, tapi tetap cantik. Semua yang ada di diri Ranti begitu memesona, bulu matanya lentik, hidungnya lancip, bibirnya merah merekah. Ario seperti tersihir melihatnya, lalu mengeluarkan ponselnya dan memotret Ranti dari samping, merekam semua visualnya yang indah. Ario menyentuh bibir merahnya, Ranti diam dan membiarkannya. Ario kembali memotretnya, kali ini Ranti bereaksi, "Ahh jangan ambil fotoku. Jelek." Ario lalu memperlihatkan beberapa yang sudah ia ambil, "Jelek darimana? Cantik begini, buat aku jatuh cinta setengah mati." Ranti tertawa, “Ahh… Jangan bohong.” Ario senang melihatnya tertawa, “Kamu cantik sayang, sungguh. Dimataku, dihatiku, cuma kamu.