Bab 44. Pindah ke rumah Andreas

1082 Kata

"Aku nggak pernah tahu Eyang sesukses itu. Eyang meninggal saat aku berumur 6 tahun, umur di mana otak aku masih belum dapat menampung memori dengan baik," ucap Olivia dengan lirih. "Mama juga seakan-akan tidak mau membahas Eyang lagi setelah itu. Mukanya selalu terlihat muram dan sendu saat aku bertanya tentang Eyang Kakung dan Putri." Olivia melanjutkan perkataannya dan Panji sama sekali tidak berniat untuk memotongnya. Akan tetapi Boy yang mendengarkan pembicaraan keduanya merasakan sesuatu yang janggal dari perkataan Olivia. Tak lama dia terpikir untuk mencari beberapa artikel mengenal Hermawan dan menyerahkannya kepada Panji terlebih dahulu. Helaan napas kasar pun keluar dari mulut Olivia. Ingatan mengenai Fransiska seketika menyeruak di dalam benaknya. Seharusnya Olivia mencurigai

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN