''A-apa maksud kamu berkata seperti itu, Boy?'' tanya Panji dengan mata terbelalak dan bergidik ngeri. "Memangnya Bapak nggak sadar udah mulai posesif sama Bu Olivia?'' Boy balik bertanya dengan nada menyindir. "Siapa yang posesif? Kamu aja yang ngawur jadi orang, Boy,'' elak Panji yang berusaha mempertahankan wibawanya di depan sekertarisnya. "Baiklah, saya akan meminta salah seorang pegawai pria dari divisi HRD untuk menemani Bu Olivia melakukan audit," ucap Boy setelah menghela napas kasar lalu keluar dari ruangan Panji. Percuma saja membantah Panji saat ini, yang ada sang CEO akan semakin meradang. Lagipula setelah dipikir-pikir memang lebih baik Olivia didampingi oleh seorang pria yang adalah karyawan kantor ini. "Aku harus dapat membujuk Olivia agar dia mau pernikahan kami diumu