Bab 42

1366 Kata

Setelah sarapan, Dewangga langsung pamit untuk pergi ke perkebunan. Lyra sendiri memilih untuk menghabiskan paginya di perpustakaan untuk membaca novel. Awalnya Lyra bingung harus melakukan apa di waktu senggangnya. Berkat koleksi buku-buku milik Dewangga di perpustakaan ini, Lyra jadi merasa terselamatkan dari rasa bosan. “Apa ceritanya bagus, Nyonya?” tanya Kinarsih mengamati Lyra yang tengah tersenyum dengan tatapan fokus menatap buku di tangannya. Lyra menganggukkan kepala. “Iya, Mbak. Ini ceritanya seru banget,” jawabnya menoleh ke arah Kinarsih yang tengah duduk di kursi tunggal di sampingnya. “Nanti kalau Mbak mau, Mbak bisa baca novel ini setelah aku selesai bacanya.” “Saya boleh baca?” “Tentu aja boleh,” kata Lyra. “Atau kalau nggak, Mbak bisa pilih novel yang pengen Mbak ba

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN