Bab 22

1137 Kata

Dewangga menunggu dengan tenang. Ia menajamkan indra pendengarannya. Langkah kaki pelan serta suara obrolan terdengar mendekati ruangan tempatnya bersembunyi. Dewangga sangat yakin jika yang sedang mendekat ke arahnya adalah kawanan perampok yang sedang berada di rumah ini. Oleh karena itu, Dewangga berniat untuk memberi pelajaran kepada mereka. “Rumahnya besar sekali. Terus serem juga,” kata suara dari arah lorong di depan ruangan yang menjadi tempat Dewangga dan Adipati bersembunyi. “Udah nggak usah dibahas soal seremnya. Kita harus cepat mencari brangkasnya. Orang kaya pasti menyimpan uang di dalam brangkas,” timpal suara yang lain. “Tapi, rumah ini memang serem. Sejak masuk ke rumah ini, tanganku langsung merinding.” “Nggak masalah mau serem apa enggak. Yang penting, kita dapat b

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN