Gu An Yuan dan Lu Jian Chen saling tatap dalam diam di ruang siang pengadilan.
Di meja panjang, hakim yang sedang membacakan nasib pernikahan mereka tampak serius menyebutkan beberapa konsekuensi yang akan terjadi jika keduanya benar-benar memutuskan untuk bercerai.
Wajah An Yuan pucat dan matanya sedikit berkaca-kaca, tapi sebisa mungkin dia menyembunyikan semua perasaan aslinya, dan malah menunjukkan wajah dingin dan arogan. Sayangnya, sekalipun telah berusaha tampak tidak peduli, semuanya kalah dengan ekspresi Lu Jian Chen yang lebih dingin daripada es beku itu.
An Yuan memutus kuncian matanya dari sang suami, melirik ke arah hakim dan dengan sungguh-sungguh mendengarkan.
Dia adalah pihak yang paling bersalah dalam pernikahan mereka di mata semua orang, tapi sebenarnya hatinyalah yang lebih sakit dibandikan dengan siapa pun saat ini.
Lu Jian Chen sama sekali tidak mencintainya. Malahan sangat membencinya sepenuh hati. Tentu saja dengan bukti-bukti perselingkuhan An Yuan yang ditemukan olehnya, dengan senang hati dia menuntutnya ke pengadilan.
Seharusnya, jika mereka berdua ingin bercerai, bisa saja tanpa perlu menjalani semua drama seperti sekarang. Hanya saja mereka berdua menikah dengan cara tidak biasa, yaitu melalui pernikahan bisnis, dan di dalamnya mengandung perjanjian rumit, ancaman, serta banyak kesalahpahaman. Tidak mudah memutuskannya begitu saja.
Satu-satunya cara untuk bercerai dari pria yang sangat dicintainya adalah dengan cara merusak reputasinya sendiri. Dengan kata lain, mengorban dirinya sebagai kambing hitam.
“Tuan Lu, apakah Anda yakin masih ingin meneruskan penceraian Anda setelah mendengarkan semua konsekuensi yang ada?” tanya Hakim dengan wajah sangat serius.
Lu Jian Chen memiliki wajah sangat tampan. Tubuh tinggi dan sangat ideal. Tipe pria idaman banyak wanita yang hanya bisa ditemukan di dalam sebuah cerita n****+ romantis dan populer. Wajahnya yang sangat dingin dan datar menambah pesonanya berkali-kali lipat, meski hanya bernapa saja. Semua karisma misterius itu membuatnya tidak ada yang bisa menebak apa yang sedang dipikirkannya saat ini.
Tanpa melirik ke arah sang istri di seberang ruangan, pria berpakaian mahal itu berkata dengan tegas dan kuat. “Ya. Saya tetap ingin menceraikan istri saya.”
Hakim terlihat menghela napas berat, sangat menyayangkan perceraian tersebut. Bagaimanapun juga, kedua orang itu memiliki latar belakang yang sangat kuat di ibukota. Bahkan persidangan perceraian mereka saat ini adalah hal yang dirahasiakan dari publik.
“Bagaimana dengan pihak sang istri? Apakah Anda tidak ingin membela diri setelah semua bukti perselingkuhan Anda diperlihatkan di sidang ini? Apakah Anda tidak akan mengatakan apa pun lagi?”
An Yuan menundukkan kepala dan mencoba menahan air matanya. Hatinya remuk redam.
Bagaimana dia bisa benar-benar mengkhianati suaminya kalau dia sebenarnya sangat mencintainya selama ini? Dia bahkan dengan sangat sabar dan menahan sakit hati melihat Jian Chen masih menjalin hubungan dengan wanita lain sampai detik ini. Tapi, beberapa hal sangat rumit dalam hidup manusia, dan tidak semua orang akan mengerti dengan apa yang tengah dilakukan oleh An Yuan.
“Tidak ada, Yang Mulia. Apa yang dikatakan, dan dibuktikan oleh suami saya adalah benar adanya. Saya telah berselingkuh dan mengkhianati ikatan suci kami,” ucapnya datar dan tanpa perasaan.
An Yuan bisa merasakan tatapan tajam dan panas dari Lu Jian Chen, tapi dia mengabaikan.
Sekalipun di depan publik mereka terlihat sebagai suami istri yang sangat rukun dan damai selama 2 tahun pernikahan, tidak ada yang tahu kalau Jian Chen sangat dingin dan kejam kepadanya.
Pria itu bahkan tidak pernah menyentuhnya sama sekali semenjak mereka menikah. Melihatnya saja sudah mirip melihat hal paling menjijijkkan di dunia. Bagaimana mereka bisa memiliki anak dan rumah tangga yang harmonis kalau hubungan mereka seburuk itu?
Lu Jian Chen juga dengan sengaja selalu membawa cinta pertamanya ke mana pun dia pergi. Bahkan, wanita itu juga selalu dibawa ke rumah mereka, dan berbuat sesuka hati di bawah perlindungannya.
Gu An Yuan, atau yang biasa dipanggil Yuanyuan, mencengkeram erat pergelangan tangannya. Bibir merapat erat. Kesedihan menggores hatinya.
Dua minggu lalu, wanita yang dicintai oleh suaminya telah mendorongnya jatuh dari tangga dan mengalami cidera di pergelangan tangan kanannya. Tentu saja itu adalah kesempatan yang digunakan olehnya untuk menarik simpati Jian Chen.
Kebencian yang telah ada di dalam hati pria dingin itu semakin menjadi-jadi kepadanya karena dianggapnya telah membahayakan nyawa kekasihnya.
Sekarang, setelah dia menemukan bukti perselingkuhannya, Jian Chen tidak sabar untuk segera berpisah darinya.
Hakim menanyakan beberapa hal lagi sebelum akhirnya memproses sisanya dan mengetuk palu di akhir persidangan. Pria berjubah terhormat itu menggelengkan kepala melihat perceraian dua keluarga kaya yang sudah pasti akan segera menggemparkan publik dalam waktu dekat.
“Aku harap kalian bisa mempertimbangkan perceraian ini sekali lagi. Aku tahu kalau perselingkuhan adalah hal yang sangat berat untuk dimaafkan. Tapi, jika tetap bercerai, dampaknya pada perusahaan kalian berdua sangatlah besar dan akan menyangkut kehidupan banyak orang,” jelas hakim dengan nada sedikit sedih dan menyayangkan hal ini harus terjadi.
Kalimat itu tidak membuat Lu Jian Chen mundur, bahkan ekspresi dinginnya sama sekali tidak berubah.
An Yuan yang mencuri-curi pandang ke arah suaminya, hanya bisa menghela napas berat, dan mengerutkan kening tak nyaman.
Sebentar lagi mereka akan berpisah selamanya, kenapa Jian Chen harus ragu-ragu? Bukankah ini yang dia inginkan sejak awal mereka menikah?
Ketika persidangan yang cukup alot itu selesai, An Yuan meninggalkan ruang sidang setelah Jian Chen pergi terlebih dahulu.
Dia tidak mau berpapasan dengannya, apalagi harus berdebat mengenai hal yang tidak penting.
Lu Jian Chen adalah pria yang telah dicintai oleh An Yuan sejak dia masih kecil. Ketika ayahnya memberitahunya mengenai pernikahan bisnis mereka, tentu saja dia sangat girang luar biasa. Namun, yang tidak pernah diduga olehnya adalah Lu Jian Chen ternyata telah menjalin kasih dengan wanita yang dicintainya selama 3 tahun.
Pada mulanya, An Yuan berpikir dia pasti bisa mengubah hati suaminya. Tapi, dia terlalu naif dan polos. Pernikahan mereka tidak ada bedanya dengan tanah kuburan yang sangat dingin.
***
“Yuanyuan!”
Seorang wanita muda berjalan cepat ke arah An Yuan yang sudah berada di halaman luar kantor pengadilan, melambaikan tangan dengan wajah panik dan penuh rasa bersalah.
“Xu Xiu Ying? Aku bilang kamu tidak perlu datang, kan?” ujar An Yuan dengan senyum kecil yang dipaksakan.
“Bagaimana bisa begitu? Bukankah kamu butuh semangat dariku? Maaf, ya! Rapat tadi benar-benar sangat lama daripada yang aku duga! Apakah Jian Chen menekanmu lagi? Bagaimana dengan masalah pembagian harta? Begitu menerima pesan singkat darimu, aku langsung ngebut ke mari, loh!”
“Sudahlah. Itu tidak penting lagi. Bagaimana kalau kita pergi makan saja?” bujuk An Yuan, mencoba tersenyum alami dan tidak peduli dengan proses perceraiannya yang menyakitkan.
“Yuanyuan! Kenapa kamu sangat baik hati sekali? Kenapa kamu begitu bodoh mau melepaskan Jian Chen demi wanita seperti itu? Apakah kamu sungguh rela melepaskannya? Kenapa kamu tidak mengajukan banding?”
Melihat sahabatnya sangat membelanya, An Yuan menghela napas berat, tapi dia terlihat puas dan senang.
“Aku tidak seperti itu, Yingying. Apa yang diungkapkan di pengadilan memang benar. Aku telah berselingkuh darinya. Mau bilang apa lagi setelah semua bukti yang diajukan olehnya di hadapan semua orang?”
Xu Xiu Ying menggigit bibir bawah dengan wajah pucat dan tak percaya.
Selama proses persidangan beberapa kali, tuduhan perselingkuhan yang dialamatkan kepada Gu An Yuan sempat disangkal mati-matian. Namun, entah kenapa semenjak adanya bukti yang memberatkan, dia tiba-tiba menjadi lunak seperti tanaman layu, dan mengakui semuanya tanpa ada protes sama sekali.
Persidangan hari ini adalah persidangan yang akan menentukan hasil akhir pernikahan mereka. Tapi, sampai akhir, An Yuan tidak menunjukkan perlawanan apa pun lagi. Bahkan dengan santainya dia mengirimkan pesan kepada Xiu Yang yang mengatakan kalau dia akhirnya kalah dan ingin mengajaknya berlibur ke Hawai setelah semua ini berlalu.
“Gu An Yuan! Aku tidak percaya kalau kamu benar-benar selingkuh! Aku sangat tahu betapa kamu sangat mencintai Lu Jian Chen! Pria mana yang lebih hebat daripada dia di ibukota ini sampai membuatmu berpaling? Siapa pria itu, hah? Cepat tunjukkan kalau itu memang benar adanya?!” tuntut Xiu Ying marah, mengira semua bukti yang didapatkan oleh Lu Jian Chen adalah hasil rekayasa yang telah diatur dengan sangat keji.
Tatapan An Yuan setengah melamun, tapi dia berkata datar dan tegas. “Cinta bisa berubah, Yingying. Manusia juga begitu, bukan? Aku benar-benar berselingkuh.”
Xiu Ying tertegun kecil, dan tidak mengatakan apa-apa.
“Aku sangat lapar. Hakim tadi benar-benar sangat berbelit-belit, dan membuang banyak waktu. Ayo pergi makan, aku yang akan mentraktirmu. Ok?”
An Yuan memeluk sebelah lengan Xiu Ying, dan segera menariknya menuju arah tempat parkir.
“Keluargamu pasti akan sangat marah mendengar semuanya!” ujarnya cemberut kesal.
“Mungkin. Tapi, bukankah semua badai pasti akan berlalu?” balas An Yuan pelan, tersenyum pahit membayangkan kekecewaan wajah ayahnya jika sampai tahu pernikahan yang telah diatur olehnya sedemikian rupa, pada akhirnya putrinya sendiri yang telah menghancurkannya dengan cara yang sangat memalukan.
Ketika kedua wanita ini berjalan sambil berbincang kecil, dari jauh terlihat dua sosok manusia yang membuat napas mereka tertahan kuat.
“Wanita sialan itu! Aku yakin kamu telah dijebak dan diancam olehnya, bukan? Aku akan memberinya pelajaran!” ujar Xiu Ying geram, menatap marah dan benci kepada wanita cantik dan ramping di sisi Lu Jian Chen.
“Tidak! Yingying, jangan bodoh!”
Feng Jia Ju adalah wanita yang sangat lembut dan anggun di mata semua orang. Dia juga adalah artis dan model kelas menengah yang memiliki cukup banyak penggemar. Tapi, hanya Gu An Yuan yang tahu betapa licik dan jahatnya wanita itu selama ini.
Sebagai pihak ketiga yang telah merusak hubungan pasangan itu, An Yuan tidak akan pernah menyangka kalau wanita secantik dan sebaik Feng Jia Ju adalah ular berbisa yang mampu melakukan banyak hal licik dan kotor.
Pada mulanya, An Yuan selalu diliputi oleh rasa bersalah kepada Feng Jia Ju dan berusaha bersikap baik kepadanya. Tapi, setelah 3 bulan pernikahannya, An Yuan segera menyelidiki latar belakang wanita itu, dan sangat terkejut mengetahui sebuah rahasia gelap kalau ternyata Feng Jia Ju tidaklah setia dan suci seperti yang selalu dibanggakan oleh Lu Jian Chen di depannya.
Artis dan model licik itu memiliki hubungan gelap dengan salah satu pengusaha sebagai sponsornya, tapi dia masih saja bersikap baik dan murni di mata Jian Chen dan berpura-pura menjadi lotus putih yang tak berdaya. Mengetahui hal itu, An Yuan yang semula ragu-ragu mendekati suaminya, akhirnya memutuskan untuk mendapatkan cintanya dengan segala cara hingga dicap sebagai wanita jahat dan tidak tahu malu.
Sayangnya, setelah hampir 2 tahun berjuang, An Yuan tetap saja kalah, dan malah harus bercerai sebagai pihak yang paling bersalah. Dia benar-benar lelah. Tidak sanggup lagi menginginkan cinta mahal Lu Jian Chen.
Suara tamparan terdengar keras di halaman parkiran itu, dan disertai teriakan kesakitan Feng Jia Ju.
“Dasar murahan! Apakah kamu senang membuat An Yuan menderita seperti sekarang? Kalian benar-benar berdua sangat serasi! Satunya jahat, satunya lagi menjijikkan!” maki Yingying dengan wajah gelap menahan amarah, terlihat An Yuan memeluknya dari belakang untuk menghentikan aksi nekatnya itu.
“Yingying! Hentikan!” seru An Yuan panik, gemetar sekujur tubuh melihat tatapan dingin dan amarah dari Jian Chen yang memeluk Jia Ju dengan lembut.
“Tidak bisa! Kenapa kamu yang harus disalahkan semua dalam hal ini? Memangnya kenapa kalau kamu benar berselingkuh? Bukankah mereka juga adalah pasangan selingkuh? Mereka duluan yang memulainya, kan? Ini benar-benar tidak adil!”
“Yingying! Aku mohon! Berhentilah!” bujuk An Yuan cepat, menghindari tatapan dingin Jian Chen yang sudah seperti akan menusuknya sampai mati.
“Jian Chen! Pipiku sakit sekali. Dia sungguh tega menyebutku sebagai perusak rumah tangga orang. Bukankah kita tidak melakukan apa pun sama sekali? Aku tidak terima difitnah seperti ini. Huhuhu....”
Feng Jia Ju akhirnya mengeluarkan semua akting busuknya, berpura-pura lemah seperti biasa sampai membuat perut An Yuan mual dan ingin muntah.
“Cepat minta maaf,” titah Lu Jian Chen dingin, tapi tidak menatap ke arah Xu Xiu Ying, melainkan kepada Gu An Yuan. Sangat mengintimidasi dan menakutkan!
Menyadari maksud ucapannya, wajah An Yuan seketika memucat kelam. Napasnya menjadi dingin dan berat. Tenggorokannya tiba-tiba menjadi macet.
“Kenapa harus Yuanyuan yang meminta maaf? Apa salahnya, hah?!” protes Xiu Ying marah.
Sudut bibir Jian Chen tertarik dingin dan licik, masih menatap Gu An Yuan tanpa mengedipkan mata sama sekali. “Bukankah sudah jelas? Dia pasti menghasutmu untuk menampar Jia Ju, bukan? Ternyata, dia tidak berubah sedikit pun. Selalu menggunakan tangan orang lain hanya untuk membuatnya terlihat bersih dan lugu. Menjijikkan. Cepat minta maaf, atau aku akan membuatmu berlutut sekarang juga.”
Mendengar kalimat itu, Gu An Yuan membeku dingin di kedua kakinya.
“Lu Jian Chen!” seru Gu An Yuan marah, maju ke depan dan langsung menamparnya penuh kekuatan.