Clarissa menatap pantulan dirinya di depan cermin. Rona merah di wajahnya kembali lagi setelah sebulan gadis itu merasakan hidupnya hampa. Senyum mulai terlukis setiap kali bayangan Jack menghantui pikirannya. Pria itu selalu punya cara untuk meluluhkan hatinya.
“Kenapa aku merasa seperti remaja yang baru mengenal cinta?” gumam Clarissa sembari tertawa kecil menatap pantulan dirinya di depan cermin. Baru saja ia selesai membasuh wajah suara bel apartemen membuat Clarissa bergegas membuka pintu.
Clarissa tampak kaget melihat Hanum berdiri di depan pintu. Tatapan gadis itu tajam seakan ingin menguliti gadis itu. Mereka saling bertatapan tanpa menyapa.
“Ada perlu apa kamu datang ke sini?” tanya Clarissa.
“Boleh aku masuk?” tanya Hanum. Clarissa tidak langsung menjawab. Gadis itu mulai tak
