Jack terdiam lalu menarik tangan Clarissa hingga gadis itu kembali menatapnya. Jack tampak terluka dengan penolakan gadis itu, tapi ia sadar Clarissa masih marah padanya. Clarissa menatap pergelangan tangannya yang dipegang Jack. Pria itu lalu melepaskan genggamanya seraya menatap Clarissa lekat.
“Kamu masih marah?”
“Marah untuk?”
Jack menghela napas dalam. “Maaf untuk kejadian di hotel. Aku cemburu saat tahu kalau bukan aku satu-satunya pria yang memiliki dirimu. Aku tidak tahu harus bersikap bagaimana,” jelas Jack membuat Clarissa tersenyum tipis.
“Semua sudah terjadi tidak perlu ada yang disesali. Kamu sudah menikah begitu juga dengan aku. Kamu tidak perlu merasa bersalah dan bertanggung jawab lagi. Anak ini sudah menjadi tanggungan suamiku. Aku tidak peduli apakah kamu yakin atau
