Satu minggu kemudian .... Rhea dan Mario tampak masih dalam keadaan yang saling salah paham dan serba salah. Tidak ada lagi jatah dalam satu minggu itu karena memang Rhea yang sedang tidak ingin disentuh. "Pagi!" Cup! Mario mencium pipi kiri Rhea yang tengah menyiapkan sarapan untuknya dan Kaisan. "Tolong panggilkan Kaisan di kamarnya," titah Rhea kepada Mario. "Oke!" ucapnya lalu berjalan menuju kamar sang anak yang mana anak kecil itu belum keluar dari kamarnya. Namun, baru saja ia hendak membuka pintu, mendadak ulu hatinya terasa nyeri. Ia kemudian menutup matanya sekejap lalu menarik napasnya dalam-dalam. Berusaha untuk tetap bisa bertahan. "Sudah mulai terasa," ucapnya dengan pelan. Ia kemudian tersenyum lirih sembari menoleh ke arah Rhea yang tengah membuatkan s**u unt